Keseimbangan Asam Basa

RESUME 1

KESEIMBANGAN ASAM BASA



NAMA                : ALVIONITA
NIM                     : 16150145
KELAS               : B13.2




PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016
KESEIMBANGAN ASAM BASA

•  Afinitas Hb terhadap O2 terutama dikendalikan oleh pH darah
•  pH darah (arterial) : 7,4 (7,35-7,45)
•  Sistem yang berperan mempertahankan pH darah:
1. Sistem buffer
2. Sistem pernapasan
3. Sistem renal

1.     Sistem Buffer

A.    Darah dan jaringan mengandung sistem buffer untuk memperkecil perubahan pada kadar  H+
B.     Buffer utama yang menetralkan H+ yang dilepas dari sel adalah bikarbonat
C.     Hb ® berperan penting untuk buffer H+yang dilepas oleh karbonik anhidrase pada eritrosit
D.    H+ juga dibuffer oleh buffer intrasel terutama buffer protein dan buffer fosfat

Macam Sistem Buffer

A.    Sistem buffer terpenting dalam pengendalian pH cairan tubuh adalah dari plasma dan eritrosit

1.      Sistem buffer bikarbonat/ asam karbonat (HCO3-/H2CO3)
-          Sistem ini merupakan buffer terpenting dalam plasma (dalam eritrosit juga ada tetapi kadarnya lebih rendah)

Penting sebab:
-          Kadarnya tinggi
-          CO2 dapat dikeluarkan oleh atau ditahan dalam paru-paru (dikendalikan oleh sistem pernapasan)
                         pCO2~ [H2CO3]
-          [HCO3-] dapat dikendalikan oleh sistem renal ( reabsorpsi HCO3-dari fitrat glomeruli dapat ditingkatkan/ diturunkan).
Serum CO2 content ~ [HCO3-]

2.       Sistem buffer protein plasma
-          Terutama terdiri dari albumin
-          Merupakan 95% buffer nonbikarbonat dalam plasma

3.      Buffer Fosfat (HPO42-/H2PO4-)
-          Fosfat inorganik: merupakan 5% buffer nonbikarbonat dalam plasma
 Catatan : Fosfat organik (2,3-BPG dalam eritrosit) merupakan 16% buffer  nonbikarbonat dalam eritrosit

4.      Sistem buffer Hemoglobin
• Dalam eritrosit terdapat:
-          Buffer bikarbonat (< dalam plasma)
-          Buffer nonbikarbonat
•Buffer nonbikarbonat terutama dalam eritrosit adalah Hemoglobin
-          Gugus2 pada Hb yang berperan sebagai buffer terutama adalah gugus2imidazol
• Buffer nonbikarbonat lainnya adalah 2,3-BPG

Buffer Intraselular

A.    H+ dari plasma yang masuk sel dibuffer oleh buffer intraselular: buffer protein dan fosfat dan pertukaran K+
B.     Buffer intraselular yang utama : buffer protein dan fosfat
C.     H+ dari plasma masuk sel ditukar K+, akibatnyapada keadaan dimana kadar H+tinggi dalam plasma (pH plasma rendah) masuknya H+ ke dalam sel dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan hiperkalemia
D.    Sebaliknya, kadar H+ yang rendah dan kadar bikarbonat yang berlebihan dalam plasma dapat dibuffer oleh H+ yang berasal dari sel ® ditukar K+ ® dapat mengakibatkan hipokalemia

2. Peranan sistem pernapasan dalam mempertahankan PH darah

1.      Pengeluaran CO2dari darah dan pasokan O2pada jaringan adalah fungsi utama sistem pernapasan
2.      Sistem pernapasan dikendalikan oleh pusat pernapasan di otak
3.      Mekanisme pernapasan dapat dirangsang oleh turunnya pH, turunnya pO2, peningkatan suhu dll.
4.      Pada asidosis metabolik ® sistem pernapasan berusaha mengkompensasi dengan hiperventilasi (bernapas cepat dan dalam)
5.      Pada alkalosis metabolik ® dengan hipoventilasi

3. Mekanisme Renal

1. Melalui pengaturan ekskresi asam
2. Melalui pengaturan ekskresi ammonia
3. Melalui reabrsorpsi HCO3- dalam filtrat glomeruli.

Gangguan Keseimbangan Asam Basa

1.      Umumnya disertai perubahan kadar elektrolit dalam plasma
2.      H+ tak dapat menumpuk tanpa anion yang menyertainya (misalnya Cl-, SO42-, laktat-) atau tanpa pertukaran dengan kation (misalnya Na+, K+)
3.      Jadi pengukuran keadaan keseimbangan asam basa perlu pemeriksaan:
        pH darah
        pCO2 darah
        Kadar elektrolit darah : Na+, K+, Cl-
        Dll

Asidosis Metabolik

1.      Primer kekurangan bikarbonat (HCO3-)
2.      Asidosis : pH¯
3.      Produksi asam organik > laju eliminasinya
        Misalnya pembentukan senyawa keton pada asidosis diabetik
4.      ¯ Ekskresi asam
        Misalnya gagal ginjal,asidosis tubular
5.      Kehilangan HCO3- berlebihan
        Misalnya diare hebat ® kehilangan cairan duodenal
6.      Bila kompensasi berjalan sempurna dikatakan asidosis metabolik terkompensasi sempurna
7.      Bila dengan kompensasi pH tetap <7,35 dikatakan terkompensasi sebagian
-          Mekanisme kompensasi:
1.      Sistem buffer: terutama oleh buffer bikarbonat/asam karbonat
2.      Sistem pernafasan: pH yang turun merangsangHiperventilasiagar ekskresi CO2meningkat ®  [H2CO3] ® agar ratio [HCO3-]/[H2CO3] kembali 20/1
-          Mekanisme renal:
1.      Ginjal berusaha mengembalikan komposisi elektrolit semula dan PH dengan cara ­ ekskresi asam dan menahan basa
        ­  Pertukaran Na+-H+
        ­  Pembentukan ammonia
        ­  Reabsorpsi HCO3-


Alkalosis Metabolik

A.    Primer (HCO3-) berlebihan
B.     pH
C.     Sebab:
1.      Pemberian alkali berlebihan terutama NaHCO3
2.      Kehilangan HCl lambung berlebihan pada mutah2 hebat/ lama
Misalnya pada obstruksi pilorus
3.      Kehilangan K+
Misalnya :
- Pada Sindroma Cushing,
- Pada aldosteronism,
- Sesudah pemberian ACTH atau hormon2 adrenokortikal
4.       Pemberian diuretika tertentu dalam waktu lama

-          Mekanisme kompensasi:
1.      Sistem buffer: terutama oleh buffer bikarbonat/asam karbonat
2.      Sistem pernafasan: pH yang naik menekan pusat pernapasan 􀃆terjadi Hipoventilasi ® retensi CO2 ® agar [H2CO3] ® agar ratio [HCO3-] / [H2CO3] kembali 20/1
-          Mekanisme renal
-          ­  Pertukaran Na+-H+
-          ­  Pembentukan ammonia
-          ­  Reabsorpsi HCO3-

Asidosis Respiratorik

A.    Primer [H2CO3] berlebihan ® pCO2­
B.     pH¯
C.     Sebab, misalnya:
1. ¯ Eliminasi CO2 lewat paru: Oleh sebab mekanis, misalnya seperti pada  bronchopneumoni, status asthmaticus bronchiale, fibrosis paru2.
2. Bernapas dengan udara yang kaya CO2® pCO23.
3. Depresi pusat pernafasan,  misalnya keracunan morfin
- Mekanisme kompensasi:
1.  Sistem buffer: Asam karbonat yang masuk dalam darah yang berlebihan terutama dibuffer  oleh Hb dan sistem buffer protein
2. Sistem pernafasan: pCO2 yang meningkat merangsang pusat pernapasan ® menaikkan laju pernapasan (asal kelainan primer bukan pada pusat pernapasan) ® Pengeluaran CO2 lewat paru
- Mekanisme renal
- ­ Pertukaran Na+-H+
- ­ Pembentukan ammonia
- ­ Reabsorpsi HCO3-

Alkalosis Respiratorik

A.    Primer kekurangan [H2CO3] 􀃆pCO2
B.     Ph­
C.     Sebab:
Semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya laju (rate) atau kedalaman (depth) pernapasan, atau keduanya. Misalnya demam , suhu luar yang tinggi, histeria yang menyebabkan hiperventilasi, hipoksia, dan keracunan salisilat
Eliminasi CO2 yang berlebihan menurunkan [H2CO3] ® ratio [HCO3-] / [H2CO3]­® pH­
-          Mekanisme kompensasi:
Terutama dilakukan oleh ginjal
-          Mekanisme renal
- ­  Pertukaran Na+-H+
- ­  Pembentukan ammonia
- ­  Reabsorpsi HCO3-

Gangguan Keseimbangan Asam Basa
1.      Metabolik: primer [HCO3-]
2.      Asidosis :[HCO3-] ¯ dan pH ¯
        Kompensasi : [H2CO3] di ¯
3.      Alkalosis :[HCO3-] ­dan Ph ­
        Kompensasi : [H2CO3] di ­
4.      Respiratorik: primer [H2CO3]
5.      Asidosis : [H2CO3] ­dan pH¯
        Kompensasi :[HCO3-] di ­
6.      Alkalosis : [H2CO3] ¯ dan pH ¯

        Kompensasi :[HCO3-] di ¯

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH Pemberian Obat melalui Inhalasi dan Hidung

Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Kebidanan

Contoh Kasus Issue Etik antara Bidan dengan Teman Sejawat Dalam Pelayanan Kebidanan